Sunday, 3 January 2010

Demi Waktu

Sikap Muslim Terhadap Waktu

Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ialah dua belas bulan (QS. At Taubah:36)

Dalam setiap pergantian waktu, hari, bulan, dan tahun, sebgai muslim kita perlu mengingat wasiat Rasulullah mengenai waktu, sebagai mana yang dinyatakan adalam sebuah hadis:

 “Tidak akan dating suatu hari, kecuali hari itu akan berkata-kata kepada seluruh manusia:
  “Wahai anak cucu Adam, aku adalah hari baru bagimu. Aku ini akan menjadi saksi atas semua perbuatan yang kamu lakukan. Oleh sebab itu jadikanlah aku sebagai bekal hidupmu, sebab jika aku telah berlalu, maka aku tidak akan pernah kembali lagi sampai hari kiamat kel;ak”. Hadis ini diriwayatkan oleh Baihaqi dan Dailami.

Begitu tingginya nilai waktu bagi kehidupan, sehingga dalam Al Quran kita akan mendapati bahwa Allah bersumpah dengan waktu seperti “wallaili” (demi waktu di malam hari), “wan-nahaari” (demi waktu siang hari), “wal fajri” (demi waktu duha, yaitu waktu matahari), “wa-dhuhaa” (demi waktu duha, yaitu waktu matahari sedang naik), dan “wal ahsri” (demi waktu).

Dalam menafsirkan surah wal-Ashri tersebut Imam Fakhruddin Ar razi menyatakan bahwa : Allah Subhana Wataala  bersumpah dengan waktu, karena didalam waktuterdapat beberapa keajaiban, terdapat kesenangan dan kesusahan, kesehatan dan rasa sakit, serta kekayaan dan kemiskinan. Juga disebabkan karena nilai dan harga waktu tidak dapat ditandingi oleh apapun jua. Itulah sebabnya Allah Ta’ala bersumpah dengan waktu.
Waktu adalah nikmat Allah yang tak ternilai harganya, tapi sayangnya banyak manusia yang tidak dapat mempergunakan dengan sebaik-baiknya, sebagai mana dinyatakan oleh sebuah hadis:

 “Dua kenikmatan yang banyak dilalaikan orang yaitu kesehatan dan kesempatan”.
HR.Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Dalam peribahasa Arab dikatakan:
" Waktu itu laksana pedang, jika anda tidak menggunakannya dengan baik, maka ia akan memotong anda”.
Berarti kalau waktu kita pergunakan dengan baik berarti kita menang, dan jika kita membiarkannya berlalu begitu saja kita telah kalah.
Denga kata lain, apabila anda tidak siap untuk mengambil manfaat dalam setiap kesempatan, maka anda akan binasa sebagaimana binasanya orang yang ditebas oleh sebilah pedang.

Bersambung pada artikel Demi Waktu 2.......

2 komentar:

Iwan said...

Ternyata banyak kita yang menyianyiakan waktu...

ilfa said...

subhanaallah.. ya setiap hari adalah bekal menuju kesana.. tp sering di lupakan..

Post a Comment

Blogger templates

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes